
Tari Topeng Khas Kaliwungu, Masih Lestari Sampai Sekarang Orang yang berpengaruh terhadap lahirnya tari Topeng di Kaliwungi adalah almarhum .Senemo, Seorang tokoh masyarakat yang juga sangat peduli terhadap kelestarian tari Topeng yang ada sejak turun temurun. Pewarisnya yang masih sangat konsen untuk meneruskannya,
adalah alm Senemo. Sejak dia meninggal dunia, beberapa penerusnya pun ingin tetap.melestarikannya. Beberapa warga yang peduli mencoba untuk mengajarkan kegenerasi penerusnya, agar tidak punah.
Gerakan Tarian ini menggambaran perpindahan Arya Wiraraja raja Lumajang dari Sumenep ke Lamajang, Gerakan yang tegas khas ea la kemudian juga ada gerakan-gerakan yang lembut khas jawa.
Memang tidak mudah karena tari topeng berkultur Madura yang diiringi dengan alat kenong telo’ ini untuk dapat bertahan lama. Selain sulitnya masyarakat meninggalkan tradisi ini tetapi di desa Kaliwungu Kecamatan Tempeh yang nota bene sebagian besar tinggal suku Madura, seni Tari Topeng Khas Kaliwungu, sampai kini masih dipertahankan dan dilestarikan.
Tari topeng Kaliwungu ini berangkat dari pertunjukan wayang topeng yang ada di desa Kaliwungu Kabupaten Lumajang. Tarian topeng ini pada mulanya sebagai bagian dari pertunjukan sandur di Lumajang, terutama ditampikan pada bagian awal. Bagian dari penyajian yang umumnya digunakan untuk mengawali pertunjukan tersebut diangkat sebagai tarian lepas dengan tema Topeng Kaliwungu. Kini tariannya telah diselamatkan menjadi materi pembelajaran di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta, sementara di Kaliwungu sendiri sudah tidak ada penerusnya.Munculnya dua perpaduan kebudayaan yang menghasilkan tari Topeng Kaliwungu ini, tidak terlepas dari latar belakang kondisi social budaya di masyarakat Lumajang. Masyarakat Lumajang yang merupakan campuran antara Madura Pendalungan dan Suku Jawa. Dengan kondisi demikian ini secara otomatis memunculkan budaya dan kesenian dari perpaduan kedua kebudayaan tersebut. Selain itu, cerita-cerita tentang panji yang berkembang di era Klasik terutama masa Kerajaan Kadiri menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan tari-tari topeng di Nusantara kala itu.